Contoh makalah e-learning
semoga bermanfaat :)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Perkembangan sistem
komputer melalui jaringan internet semakin meningkat. Internet merupakan
jaringan publik. Keberadaannya sangat diperlukan baik sebagai media informasi
maupun komunikasi yang dilakukan secara bebas. Salah satu pemanfaatan internet
adalah pada sistem pembelajaran jarak jauh melalui belajar secara
elektronik atau yang lebih dikenal dengan istilah e-learning. Saat ini
program-program e-learning banyak diselenggarakan oleh lembaga
pendidikan. Perkembangan e-learning sebagai sistem pembelajaran jarak
jauh dewasa ini banyak terjadi di kalangan lembaga pendidikan. Oleh karena itu,
prospek perkembangan e-learning melalui internet dalam pembelajaran,
khususnya pembelajaran terbuka dan pembelajaran jarak jauh atau open and
distance learning (ODL) sangat pesat.
B.
BATASAN MASALAH
1.
Apakah itu E-learning?
2.
Bagaimana karakteristik dan manfaat E-learning?
3.
Apasaja kelebihan dan kekurangan E-learning?
4.
Bagaimana Penerapan Atau
Aplikasi E-Learning Dalam
Pembelajaran Jarak Jauh Online?
5. Hubungan
E Learning Dan Pendidikan Jarak Jauh
C.
TUJUAN
1.
Untuk lebih memahami pengertian e-learning serta
karakteristik dan manfaatnya
2.
Untuk mengetahui apasaja kelebihan dan kelemahan
dalam e-learning
3.
Untuk mengetahui bagaimana penerapan e-learning
dalam pembelajaran jarak jauh dan hubungan e-learning dengan pendidikan jarak
jauh
4.
Untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah media
pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
E-LEARNING DALAM PEMBELAJARAN JARAK
JAUH
A.
PERSEPSI DASAR DAN PENGERTIAN E-LEARNING
1. Persepsi Dasar E-learning
Secara umum terdapat
dua persepsi dasar tentang e-learning yaitu:
a.
Electronic based e-learning adalah pembelajaran
yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, terutama perangkat yang
berupa elektronik. Artinya, tidak hanya internet,
melainkan semua perangkat elektronik seperti film, video, kaset, OHP, Slide,
LCD Projector, tape dan lain-lain sejauh menggunakan perangkat elektronik.
b.
Internet based, adalah pembelajaran
yang menggunakan fasilitas internet yang
bersifat online sebagai
instrumen utamanya. Artinya, memiliki persepsi bahwa e-learning haruslah menggunakan internet yang bersifat online
yaitu fasilitas komputer yang terhubung dengan internet. Artinya pembelajar dalam mengakses materi pembelajaran
tidak terbatas jarak, ruang dan waktu, bisa dimana saja dan kapan saja (any where and any time).
2. Pengertian E-learning
Istilah e-learning memiliki
definisi yang sangat luas. E-Learning terdiri
dari huruf e yang merupakan singkatan
dari elektronic dan kata learning yang
artinya pembelajaran. Dengan demikian e-learning bisa diartikan sebagai pembelajaran dengan memanfaatkan bantuan perangkat elektronik,
khususnya perangkat komputer.
Fokus paling penting dalam e-learning
adalah proses belajarnya (learning)
itu sendiri, dan bukan pada “e” (electronic),
karena electronik hanyalah sebagai alat bantu saja. Pelaksanaan e-learning menggunakan bantuan audio,
video, dan perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya.
Dalam teknologi e-learning,
semua proses pembelajaran yang biasa didapatkan di dalam sebuah kelas dilakukan
secara live namun virtual.
Artinya pada saat yang sama seorang pengajar mengajar di depan sebuah komputer
yang ada di suatu tempat, sedangkan pembelajar mengikuti pembelajaran tersebut
dari komputer lain di tempat yang berbeda. Dalam hal ini, secara langsung
pengajar saling berkomunikasi dan saling berinteraksi pada waktu yang sama
namun tempat yang berbeda. E-learning juga
mencakup banyak hal di luar lingkup teknologi internet itu sendiri, kurikulum, desain dan pengembangan e-learning, manajemen e-learning dan etika pembelajaran.
Istilah e-learning digunakan
untuk mendukung usaha-usaha pembelajaran lewat teknologi komputer dengan internetnya.
E-learning sering pula disebut pembelajaran online atau online
course. Pembelajaran online dalam
pelaksanaannya memanfaatkan dukungan jasa teknologi, khususnya teknologi informasi
dan komunikasi, seperti komputer, telepon, audio, video, transmisi satelit, dan
sebagainya.
Secara terminologi, e-learning adalah
sebuah proses pembelajaran yang dilakukan melalui network (jaringan komputer), biasanya lewat internet atau intranet. E-learning berarti
proses transformasi pembelajaran dari yang berpusat pada pengajar kepada
berpusat pada pembelajar.
B. KARAKTERISTIK DAN MANFAAT E-LEARNING
1. Karakteristik E-learning
Karakteristik
e-learning antara lain:
1.
Memanfaatkan jasa teknologi elektronik sehingga dapat memperoleh
informasi dan melakukan komunikasi dengan mudah dan cepat, baik antara pengajar
dengan pembelajar, atau pembelajar dengan pembelajar.
2.
Memanfaatkan media komputer, seperti jaringan komputer (computer networks) atau digital media).
3.
Menggunakan materi pembelajaran untuk dipelajari secara mandiri (self learning materials).
4.
Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer, sehingga dapat di
akses oleh pengajar dan pembelajar, atau siapa pun tidak terbatas waktu dan
tempat kapan saja dan dimana saja sesuai dengan keperluannya.
5.
Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga untuk
mengetahui hasil kemajuan belajar, atau administrasi pendidikan, serta untuk
memperoleh informasi yang banyak dari berbagai sumber informasi.
2. Manfaat E-learning
Manfaat e-learning dengan
penggunaan internet, khususnya dalam pembelajaran jarak jauh,
antara lain:
1. Pengajar dan pembelajar
dapat berkomunikasi secara mudah dan cepat melalui fasilitas internet tanpa di batasi oleh jarak,
tempat, dan waktu.
2.
Pengajar dan pembelajar
dapat menggunakan materi pembelajaran yang ruang lingkup (scope) dan urutan (sekuensnya) sudah
sistematis terjadwal melalui internet,
sehingga bagi pengajar bisa menilai seberapa jauh materi pembelajaran tersebut
disajikan, dan bagi pembelajar dapat menilai seberapa jauh materi pembelajar
tersebut dapat dipelajari dan dikuasainya.
3. Dengan E-learning dapat
menjelaskan materi pembelajaran yang sulit dan rumit menjadi mudah dan
sederhana.
4. Mempermudah dan mempercepat mengakses atau memperoleh banyak
informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang dipelajarinya dari
berbagai sumber informasi dengan melakukan akses di internet.
5. Internet dapat dijadikan media untuk melakukan
diskusi antara pengajar dengan pembelajar, baik untuk seorang pembelajar, atau
dalam jumlah pembelajar terbatas, bahkan massal
6.
Peran pembelajar menjadi lebih aktif mempelajari materi
pembelajaran, memperoleh ilmu pengetahuan atau informasi secara mandiri tidak
mengandalkan pemberian dari pengajar, disesuaikan pula dengan keinginan dan
minatnya terhadap materi pembelajaran.
7.
Relatif lebih efisien dari
segi tempat, waktu, dan biaya. Pembelajaran dapat diakses di mana saja,
termasuk bagi pembelajar yang tinggal di daerah terpencil atau pedalaman yang
jauh dari lembaga pendidikan, perguruan tinggi atau atau sekolah.
8.
Bagi pembelajar yang sudah
bekerja dan sibuk dengan kegiatannya sehingga tidak memiliki waktu untuk datang
ke suatu lembaga pendidikan, maka dapat mengakses internet kapan pun sesuai dengan waktu luangnya.
9.
Dari segi biaya, penyediaan
layanan internet lebih kecil
biayanya dibanding harus membangun ruangan atau kelas pada lembaga pendidikan
sekaligus memeliharanya, serta menggaji para pegawainya.
10. Memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna bagi pembelajar
karena dapat berinteraksi langsung, sehingga pemahaman terhadap materi
pembelajaran akan lebih bermakna pula (meaningfull),
mudah dipahami, diingat dan mudah pula untuk diungkapkan kembali.
11. Kerja sama dalam komunitas online
yang memudahkan dalam transfer informasi dan melakukan suatu komunikasi,
sehingga tidak akan kekurangan sumber atau materi pembelajaran.
12. Administrasi dan pengurusan yang terpusat sehingga memudahkan
dalam melakukan akses atau dalam operasionalnya.
13. Membuat pusat perhatian dalam pembelajaran. Pembelajaran dengan
dukungan teknologi internet membuat
pusat perhatian dalam pembelajaran pada pembelajar, sebagai ciri pokok dari e-learning.
C. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN E-LEARNING
1. Kelebihan e-learning
Penggunaan
e-learning untuk pembelajaran
jarak jauh online sudah sering
digunakan, karena ada beberapa kelebihannya (Bates dan Wulf, 1996), yaitu:
1.
Meningkatkan interaksi
pembelajaran (enchance interactivity)
Dalam kegiatan pembelajaran
jarak jauh online, pembelajar
yang terpisah dari pembelajar lainnya dan juga terpisah dari pengajar akan
merasa lebih leluasa atau bebas mengungkapkan pendapat atau mengajukan
pertanyaan karena tidak ada pembelajar lainnya yang secara fisik mengamati
dirinya. Dengan demikian, pembelajar yang pemalu atau lamban tidak lagi merasa
khawatir akan dicemooh, dikritik, atau dilecehkan karena pendapat atau
pertanyaan yang diajukan mungkin dinilai kurang berbobot. Setiap pembelajar
merasa bebas mengajukan pertanyaan atau menyampaikan pendapat/pemikiran tanpa
diliputi perasaan takut diserang atau dipermalukan di hadapan banyak orang yang
disaksikan oleh pengajarnya. Keadaan kegiatan pembelajaran dan perasaan
pembelajar yang kondusif seperti ini akan dapat
mendorong pembelajar untuk meningkatkan kadar interaksinya dalam kegiatan
pembelajaran, sehingga hasil belajar lebih optimal.
2.
Mempermudah interaksi
pembelajaran dari mana dan kapan saja (time
and place flexibility)
Pembelajar dapat melakukan
interaksi dengan sumber belajar kapan saja sesuai dengan ketersediaan waktunya
dan di manapun dia berada, karena sumber belajar sudah dikemas secara
elektronik dan tersedia untuk diakses oleh pembelajar melalui online learning (Kerka, 1996; Bates,
1995; Wulf, 1996).
3.
Memiliki jangkauan yang
lebih luas (potential to reach a
global audience).
Pembelajaran jarak jauh online yang fleksibel dari segi waktu
dan tempat, menjadikan jumlah pembelajar yang dapat dijangkau kegiatan
pembelajaran melalui online learning semakin
banyak dan terbuka secara luas bagi siapa saja yang membutuhkannya. Ruang,
tempat, dan waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan
kapan saja, seseorang dapat belajar melalui interaksinya dengan sumber belajar
yang telah dikemas secara elektronik dan siap diakses melalui online learning.
4.
Mempermudah
penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities).
Fasilitas yang tersedia
dalam teknologi online learning dan
berbagai software yang terus
berkembang turut membantu mempermudah pengembangan materi pembelajaran
elektronik. Demikian juga penyempurnaan atau pemutakhiran materi pembelajaran
yang telah dikemas dapat dilakukan secara periodik dengan cara yang lebih mudah
sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuannya. Di samping itu, pemutakhiran
penyajian materi pembelajaran dapat dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan
balik dari pembelajar maupun atas hasil penilaian pengajar selaku
penanggungjawab/pembina materi pembelajaran. Pengetahuan dan keterampilan untuk
pengembangan materi pembelajaran secara elektronik ini perlu dikuasai terlebih
dahulu oleh mereka yang bertanggungjawab dalam pengembangan materi pembelajaran
elektronik. Demikian juga dengan pengelolaan kegiatan pembelajarannya sendiri.
Harus ada komitmen dari pengajar untuk secara teratur memantau perkembangan
kegiatan belajar pembelajarnya dan memotivasi pembelajarnya.
2. Kekurangan Atau Kelemahan E-Learning
Selain
banyak manfaatnya, e-Learning dengan
menggunakan internet untuk
pembelajaran jarak jauh memiliki beberapa kekurangan atau kelemahan, antara
lain:
- Salah satu ciri khas dari
pembelajaran jarak jauh adalah terpisahnya secara fisik antara pengajar dengan
pembelajar, sehingga menjadikan interaksi antara pengajar dengan pembelajar
atau pembelajar dengan pembelajar lainnya menjadi tidak ada atau kurang sekali.
- Teknologi merupakan bagian
penting dari pendidikan, namun jika lebih terfokus pada aspek teknologinya dan
bukan pada aspek pendidikannya, maka ada kecenderungan lebih memperhatikan
aspek teknis atau aspek bisnis/komersial, dan mengabaikan aspek pendidikan
untuk mengubah kemampuan akademik, perilaku, sikap, sosial, atau keterampilan
dari pembelajar.
- Proses pembelajaran dan
mengajarnya cenderung ke arah pelatihan dari pada pendidikan yang lebih
menekankan pada aspek pengetahuan atau psikomotor dan kurang memperhatikan
aspek afektip.
- Pengajar dituntut mengetahui
dan menguasai strategi, metode, atau teknik pembelajaran berbasis teknologi
informasi dan komunikasi yang mungkin selama pembelajar konvensional kurang
dikuasainya.
- Proses pembelajaran melalui e-learning menggunakan layanan internet yang menuntut pembelajar
untuk belajar secara mandiri untuk memperoleh ilmu pengetahuan atau informasi
dengan mengakses sendiri ke internet dan
tidak menggantungkan diri pada informasi dari pengajar.
- Kelemahan dari aspek teknis, yaitu tidak semua pembelajar dapat
memanfaatkan fasilitas internet karena
tidak tersedia atau langkanya komputer dengan internetnya.
- Masalah keterbatasan ketersediaan software (perangkat lunak) yang biayanya masih relatif mahal,
untuk itu diperlukan upaya memperoleh perangkat lunak tersebut dengan biaya
yang tidak mahal, misalnya mengadakan kerja sama dengan para provider komputer atau pihak-pihak
yang terkait dan tertarik dengan pendidikan.
- Jika fasilitas komputer
dengan internetnya sudah
tersedia lengkap dan tidak ada kendala, masalahnya akan timbul karena kurangnya
pengetahuan dan kemampuan atau keterampilan (skill dan knowledge)
mengoperasionalkan komputer dan memanfaat internet secara optimal. Untuk itulah diperlukan sumber daya
manusia, seperti pengajar yang terampil memanfaatklan komputer dan internet secara optimal dalam teknik
pembelajaran yang menggunakan komputer untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan
informasi yang bermanfaat sebanyak-banyaknya.
D. PENERAPAN
ATAU APLIKASI E-LEARNING DALAM
PEMBELAJARAN JARAK JAUH ONLINE
E-learning pada era informasi dan komunikasi sekarang ini, merupakan suatu
kebutuhan yang besar manfaatannya bagi dunia pendidikan. E-learning adalah suatu sistem
pembelajaran yang menggunakan komputer khususnya internet sebagai media pembelajarannya. E-learning bisa dimanfaatkan untuk pendidikan jarak jauh (distance learning). Teknologi
komputer dan internet dimanfaatkan
dalam pembuatan materi pembelajaran, penyelesaian tugas-tugas, atau sebagai
media transfernya. Pembelajar memanfaatkan internet untuk memperoleh materi pembelajarannya berupa berbagai
informasi yang banyak dari berbagai sumber informasi. Internet merupakan sumber ilmu pengetahuan atau perpustakaan
elektronik global yang memiliki koleksi informasi dan ilmu pengetahuan
berlimpah.
Dengan demikian e-learning
sangat bermanfaat untuk membuka akses informasi dan ilmu pengetahuan
yang banyak dengan cepat dan mudah, namun tetap harus mendapatkan pengawasan
dari pengajar.
Penerapan e-learning diantaranya untuk pembelajaran online, terutama di perguruan tinggi. Bahkan dalam satu
perguruan tinggi, ada beberapa situs e-learning
di masing-masing fakultas. Apalagi membuat situs pembelajaran online pada masa sekarang ini
sangatlah mudah dengan memanfaatkan modul Content Management Service (CMS) yang sangat mudah untuk
diinstalasi dan dikelola seperti moodle. E-learning
memberikan kemudahan untuk para pembelajar dalam memperoleh sumber
referensi informasi yang bermutu langsung dari sumbernya seperti pengajar, para
ahli/pakar, atau nara sumber lainnya. Selain itu, memberikan kesempatan juga
kepada para pembelajar untuk lebih peka dan kritis karena isi materi
pembelajaran yang disajikan oleh pengajar bisa dikomentari atau dikritisi
langsung. Bahkan pembelajar pun bisa memberikan apresiasi atau persepsinya
dengan membuat tulisan khusus berkaitan dengan materi pembelajaran tersebut.
Dengan demikian, e-learning
mampu mengembangkan cara belajar mandiri sehingga dapat membentuk sikap
kemandirian dan daya kritis dari pembelajar. Para pembelajar dituntut untuk
mencari referensi lain, selain materi pembelajaran yang dipelajarinya, secara
mandiri dengan mengakses internet,
sehingga memperoleh banyak informasi dan ilmu pengetahuan penting dan
bermanfaat dalam waktu yang singkat, kapan saja dan di mana saja. Namun perlu
pula diperhatikan dalam memperoleh informasi itu hendaknya tidak melakukan
plagiat atau penjiplakan tidak bertanggung jawab karena hal ini akan mengurangi
daya kreatifitas pembelajar.
E. HUBUNGAN E-LEARNING
DAN PENDIDIKAN JARAK JAUH
Hubungan antara pendidikan jarak jauh dan e-learnig adalah bahwa e
learning dapat membantu proses pelaksanaan pendidikan jarak jauh. Sistem e
learning bisa sebagai pengganti modul ajar bagi pebelajar, sebagai
pendistribusian materi ajar yang terorganisir dan untuk mempertahankan
interaktivitas antara pebelajar dan pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1. Studi ini melaporkan bahwa
isu-isu dalam pembelajaran konvensional dan pembelajaran jarak jauh terdapat
beberapa perbedaan dan persamaan. Salah satu hasil dari penelitian ini adalah
bahwa nilai performance dari para pembelajar di kelas pembelajaran jarak
jauh lebih rendah dibandingkan dengan kelas pembelajaran konvensional. Paling
tidak ada dua argumentasi untuk kesimpulan ini\: a) Proses tes dalam
pembelajaran jarak jauh menggunakan lebih banyak kekuatan impersonal dalam
keterbatasan waktu yang ada; b) Lingkungan pembelajaran jarak jauh menyediakan
para pembelajar suatu kelompok/ komunitas untuk menganalisis performace mereka.
Hasil dari studi tersebut, memberikan gambaran bahwa pembelajaran jarak jauh
menurut hasil penelitian tersebut memberikan peluang adanya perceived
performance yang rendah.
2. Pegembangan model
pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan belajar pembelajar secara mandiri.
3. Penerapan e-learning diantaranya untuk
pembelajaran online, terutama
di perguruan tinggi. Dengan demikian, e-learning
mampu mengembangkan cara belajar mandiri sehingga dapat membentuk sikap
kemandirian dan daya kritis dari pembelajar.
4. Hubungan
antara pendidikan jarak jauh dan e-learnig adalah bahwa e learning dapat membantu
proses pelaksanaan pendidikan jarak jauh. Sistem e learning bisa sebagai
pengganti modul ajar bagi pebelajar, sebagai pendistribusian materi ajar yang
terorganisir dan untuk mempertahankan interaktivitas antara pebelajar dan
pembelajaran.
created by. Nurmaleni
Pend. TIK
UPI "YPTK" Padang 2011